Perut sering kembung, mual dan terasa nyeri. Kadang disertai pula dengan diare yang tak jelas penyebabnya. Mungkin kita mengira maag, tapi ternyata cacinganlah yang menyebabkan semua keluhan ini. Cacingan? Eits, jangan salah. Banyak orang mengira cacingan hanya terjadi pada anak-anak saja, padahal penyakit ini terjadi pada semua orang tanpa batas usia, tidak terkecuali pada orang dewasa yang dianggap pandai menjaga kesehatan diri.
Bedanya dengan anak-anak, cacingan bisa mengganggu proses tumbuh kembang sedangkan orang dewasa tidak lagi mengalami fase tumbuh kembang. Selain itu, tubuh orang dewasa cukup kuat untuk bisa melawan sendiri cacing yang telah ada. Namun banyak juga yang tidak tahu dan tidak menyadari bahwa sekitar 60-80 persen penyakit pada orang dewasa mulai karena masalah cacingan yang tidak dituntaskan dengan baik pada usia pertumbuhan.
Perjalanan si Cacing
Cacingan merupakan penyakit khas daerah tropis dan sub-tropis, biasanya meningkat ketika musim hujan. Pada saat tersebut, sungai dan kakus meluap, dan larva cacing menyebar ke berbagai sudut yang sangat mungkin bersentuhan dan masuk ke dalam tubuh manusia. Pakar kesehatan mengatakan, di daerah-daerah yang lingkungan sanitasinya buruk, seperti di Indonesia, hampir 90 persen anak-anaknya pasti terkena cacingan. Ketika seorang anak yang cacingan buang air besar dilantai, maka telur atau sporanya bisa bertahan berhari-hari, meskipun sudah dipel. Sebelum masuk ke usus, baru ia akan menetas, kemudian tumbuh menjadi cacing dewasa dan berkembang biak disana.
Seperti halnya anak-anak, orang dewasa terkena cacingan juga melalui makanan yang kurang higienis. Tanpa kita sadari, telur cacing sebenarnya ada dimana-mana. Di udara, telur cacing bercampur dengan debu, lalu diterbangkan angin. Telur cacing ini bisa hinggap pada makanan atau minuman yang dibiarkan terbuka. Jika makanan dan minuman itu dikonsumsi, maka telur cacing ikut pula termakan. Telur-telur cacing dapat saja menempel pada sayur-sayuran, buah-buahan atau makanan lain yang kita makan sehari-hari. Belum lagi bagi anda yang memelihara hewan peliharaan. Telur cacing dapat tersebar melalui kotoran yang berada disekeliling halaman rumah.
Selain melalui makanan dan udara yang tercemar oleh larva cacing, cacing juga masuk ke tubuh manusia melalui kulit (pori-pori). Anak kecil tanpa alas kaki yang yang menginjak larva atau telur, dapat terkena penyakit cacingan ini. Tahap awal biasanya ditandai dengan munculnya rasa gatal. Setelah itu menembus kulit dan masuk ke pembuluh darah vena (balik), lalu menuju paru-paru. Di paru-paru inilah muncul Sindroma Loffler. Anak jadi batuk seperti TBC, berdahak seperti asma. Setelah itu, cacing menggigit dinding usus, dan bertelur dengan cepat di usus. Usus adalah tempat dimana makanan dipecah menjadi nutrient (zat gizi elementer yang sudah bisa diserap usus). Cacing senang berdiam di usus karena ia tidak bisa mencerna sendiri makanannya. Itulah sebabnya mengapa anak-anak yang cacingan menjadi kurus dan kurang gizi, karena zat makanan yang seharusnya diserap tubuh dirampas oleh cacing. Akibatnya, daya tahan tubuh menurun dan menyebabkan mudah terkena penyakit lain.
Lebih fatal lagi, walau jarang terjadi, cacing yang sudah masuk ke dalam usus bisa naik ke empedu dan mengakibatkan terjadi penyumbatan di saluran empedu sehingga memicu risiko terkena sakit kuning (jaundice).. Umumnya orang mengalami sakit kuning karena mengalami gangguan liver (hepatitis), namun terutama di daerah yang rawan cacingan, dokter perlu pula memeriksa secara lebih teliti penyebab pastinya. Bisa jadi sakit kuning itu disebabkan oleh cacingan yang menyumbat saluran empedu.
Cacingan bisa menyebabkan penyakit anemia kronis yang berdampak buruk bagi kesehatan dan kecerdasan. Anemia membuat aliran darah ke otak berkurang sehingga sel-sel otak kekurangan nutrisi, sementara semestinya di masa tumbuh kembang inilah sel-sel otak perlu banyak mendapatkan pasokan makanan yang akan dijadikan sebagai salah satu “modal” pembentuk kecerdasan. Maka tak heran bila cacingan bisa menyebabkan prestasi belajar anak menurun. Pada orang dewasa, cacingan juga menimbulkan dampak yang sama, daya tahan tubuh jadi lemah dan kemampuan intelektual juga jadi berkurang.
Ingin tahu bagaimana cara pengobatan dan pencegahan dari penyakit cacingan ini? Dan apa yang harus dilakukan jika keluarga kita ada yang telah mengidap penyakit cacingan tersebut? Baca Blog SEHATPLUSSEJAHTERA selanjutnya untuk mendapatkan informasi bermanfaat lebih lanjut! Atau kunjungi www.support1vision.com
0 komentar
Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^